PENGAYAAN
MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA DAN PELATIHAN PENYELESAIAN SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGI GURU SEKOLAH
DASAR
Abstrak
Tujuan yang akan dicapai dalam pengabdian adalah memberikan
pengayaan materi-materi matematika bagi guru-guru SD yang mendukung pada
pemecahan soal-soal olimpiade matematika SD, memberikan pengalaman mengerjakan
soal-soal setaraf olimpiade matematika tingkat SD, menghasilkan modul tentang
pengayaan materi materi matematika SD yang mendukung pada pemecahan soal-soal
olimpiade matematika SD.
Kegiatan pengabdian ini
dilakukan dengan pengayaan materi matematika SD yang sangat berguna sebagai
dasar untuk pemecahan masalah yang setara dengan soal-soal olimpiade matematika
SD dan pelatihan mengerjakan soal-soal olimpiade matematika SD, yang ditekankan
lebih pada strategi mengerjakan soal-soal berjawab pendek maupun pada soal-soal
uraian, serta memberikan pengalaman mengerjakan soal-soal yang berupa
eksplorasi. Khalayak sasaran kegiatan ini
adalah guru-guru sekolah Dasar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Evaluasi
terhadap pelaksanaan dilakukan dengan memberikan angket, yang akan mengukur
tingkat keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan ini
Berdasarkan hasil pengabdian dapat disimpulkan
bahwa pengayaan materi olimpiade
matematika dan pelatihan
penyelesaian soal-soal olimpiade
matematika bagi guru sekolah dasar, memotivasi dan mambangkitkan minat para
peserta untuk mengembangkan dan mengimplementasikan pada siswa siswinya agar
dapat mengikuti olimpiade matematika Dengan pengayaan materi olimpiade matematika dan pelatihan penyelesaian soal-soal olimpiade matematika bagi guru sekolah dasar, para peserta mendapat pengalaman dan
mendapatkan wawasan, serta seluk beluk olimpiade matematika SD.
Kata kunci : materi olimpiade, guru-guru sekolah
dasar
Mathematical olimpiade material enhance and problem solving train for
Elementary school Teacher
Abstract
The aim of the service is to enhanche mathematical
material for elementary school teacher related to problem solving of
mathematical olympiade, to give the experience to solve mathematical olympiade
problem, to produce modul of material
and problems related to mathematical olympiade. The activities of the service
are performed by tutorial of material and problem solving of mathematical
olimpiade and and try out. The audiences are elementary school teacher in
Yogyakarta provincies. We use questionares to evaluate the implementation of the activities of
service and measure the success of it.Based on the result of service
activities, we can conclude that the service can build motivation, interest of
the audience to develope and apply the tutorial to their students, give the
experience and knowlege about mathematical olimpiade, and produce the modul.
Key word: Mathematical olimpiade, Elementary
school Teacher
PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi hingga saat ini telah mengantarkan umat manusia ke
era kompetisi global di berbagai bidang kehidupan. Langkah
utama yang harus dipikirkan dan direalisasi adalah bagaimna menyiapkan sumber
daya manusia yang berkarakter kuat , kokoh, tahan uji serta memiliki kemampuan
yang handal di bidangnya. Upaya tersebut harus ditempuh dengan merealisasikan
pendidikan yang berorientasi pada bagaimana peserta didik mampu berkreasi
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.Oleh karena itu,
paradigma pendidikan yang mengedepankan peningkatan daya nalar, kretivitas
serta berpikir kritis harus diaplikasikan dalam setiap langkah pengembangan ke
depan.
Olimpiade Matematika tingkat SD/MI yang telah dirintis
tahun 2003 merupakan salah satu wadah yang strategis untuk merealisasi
paradigma pendidikan di atas. Pelaksanaan olimpiade secara berkelanjutan akan
berdampak positif pada pelaksanaan
proses pembelajaran sehingga menjadi lebih kreatif dan inovatif. Pada
gilirannya, siswa akan memiliki kesempatan mengembangkan seluruh aspek
kepibadian dan kemampuannya melalui pembelajaran yang kreatif , efektif dan
menyenangkan.
Materi olimpiade pada dasarnya bersumber pada kurikulum
yang berlaku untuk mata pelajaran matematika, buku-buku pelajaran, buku-buku
penunjang dan bahan lain yang relevan. Untuk Matematika, materi yang diujikan
adalah soal-soal eksplorasi, penalaran, kreatifitas serta pemahaman konsep
melalui penggunaan alat peraga. Khusus untuk Matematika materi yang diujikan
adalah soal-soal non rutin dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk
ukuran siswa SD. Bahkan untuk ukuran guru SD, soal-soal demikian cukup
merepotkan
Pada dasarnya guru SD adalah guru kelas, dalam arti
mereka bukan guru bidang studi. Mereka sebagian besar mengajar lebih dari satu
mata pelajaran, dengan background pendidikan yang kurang. Di sisi lain dalam pelaksanaan
pendidikan, guru memiliki peran yang strategis dan menentukan tercapainya
tujuan pendidikan (Keeves, 1992). Guru mempunyai tugas mulai dari merencanakan
pembelajaran, pemilihan metode dan strategi, penggunaan media, pelaksanaan
pembelajaran sampai evaluasi, yang merupakan tugas yang cukup berat.
Kebanyakan guru maupun siswa akan mengalami kesulitan
menyelesaikan masalah atau soal-soal olimpiade jika tidak pernah belajar untuk
memecahkan masalah. Menurut
Polya (1973) mengatakan bahwa bantuan guru kepada siswanya tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh terlalu sedikit. Jika bantuan
itu terlalu sedikit, siswa akan
mengalami hambatan yang cukup besar.
Sebaliknya jika bantuan tersebut terlalu banyak, maka para siswa akan
memperoleh sedikit pengetahuan tentang pemecahan masalah tersebut.
Menurut NCTM ( National Council of
Teachers of Mathematis ), standar
matematika sekolah meliputi standar isi atau materi dan standar proses. Standar
proses meliputi pemecahan masalah, penalaran dan pembuktian, keterkaitan,
komunikasi dan representasi. NCTM menyetakan bahwa baik standar materi maupun
standar proses tersebut secara bersama-sama merupakan keterampilan dan
pemahaman dasar yang sangat dibutuhkan
para siswa pada abad 21 ini.
Sejalan dengan itu, menurut
Permendiknas No.22 ( Depdiknas 2006) tentang stndar isi, pelajaran matematika
bertujuan agar siswa:
- memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
- Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
- Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh yang diperoleh.
- Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
- Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Jelas bahwa menurut Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kemampuan berpikir dan bernalar, kemampuan
memecahkan masalah, serta kemampuan berkomunikasi akan sama pentingnya dengan
belajar materi matematika. Alasannya, siswa yang memiliki kemampuan berpikir
dan bernalar, kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berkomunikasi akan
mampu secara mandiri mempelajari materi matematika serta materi lainnya.
Munculnya Olimpiade Matematika
Nasional (OMN) sebagai bagian dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) untuk para siswa SD patut disyukuri dan harus
didorong keberadaannya. Dengan kegiatan ini diharapkan akan terjadi persaingan
yang positif dan sehat di antara siswa yang berbakat matematika. Soal-soal OMN
SD pada dasarnya masih dalam lingkup kurikulum matematika SD. Di samping itu,
sebagian besar soal berorientasi pada pemecahan masalah sehingga para siswa SD
sebagai calon peserta lomba perlu dipersiapkan dengan soal-soal non rutin.
Soal-soal yang muncul merupakan masalah yang memuat suatu tantangan yang tidak dapat diselesaikan dengan prosedur
rutin yang biasa diketahui oleh para siswa. Sehingga untuk menyelesaikan
soal-soal demikian diperlukan kesabaran, ketelitian, keuletan,
kreativitas, dan pengetahuan matematika
yang prima untuk menyelesaikan
masalah-masalah matematika yang diberikan pada sesi olimpiade.
Dari kenyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa OSN merupakan salah satu upaya Direktorat Pendidikan TK dan
SD Depdiknas untuk memacu pencapaian tujuan pembelajaran matematika SD sesuai
kurikulum 2004. Tujuan umum
Olimpiade Matematika dan IPA menurut Direktorat Pendidikan TK dan SD adalah
untuk meningkatkan mutu pendidikan Matematika dan IPA di SD dan MI melalui
penumbuhkembangan budaya belajar dan kretivitas, serta memotivasi siswa SD/MI
untuk meraih prestasi terbaik (Dit TK dan SD,2004).
Sebagai salah satu lembaga pendidikan
yang mendidik calon tenaga edukatif, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
perlu berperan serta dalam membantu permasalahan
keterbatasan guru dalam mengajar matematika untuk tingkat olimpiade, sehingga
mereka dapat memberi pembekalan kepada siswa-siswanya yang berprestasi.
Salah satu program yang perlu
dilakukan adalah pelatihan pengerjaan soal-soal olimpiade matematika dan pengayaan materinya bagi guru di sekolah
dasar, sebagai salah satu bentuk pengabdian pada masyarakat, yang
diselenggarakan oleh dosen-dosen di Program Studi Pendidikan Matematika, yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam rangka menyiapkan siswanya
untuk mengikuti olimpiade matematika tingkat SD.
METODE PELAKSANAAN PPM
Khalayak sasaran kegiatan ini adalah guru-guru sekolah Dasar di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Metode kegiatan yang diangggap tepat untuk menyelesaikan
masalah tersebut adalah Pegayaan materi dan Pelatihan yang meliputi tutorial
dan try out. Secara rinci metode yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut:
1.
Pengayaan
materi-materi matematika SD yang sangat berguna sebagai dasar untuk pemecahan
masalah yang setara dengan soal-soal olimpiade matematika SD. Kegiatan ini
berupa tutorial juga diskusi dan eksplorasi.
2.
Pelatihan
mengerjakan soal-soal olimpiade matematika SD, yang ditekankan lebih pada
strategi mengerjakan soal-soal berjawab pendek maupun pada soal-soal uraian,
serta memberikan pengalaman mengerjakan soal-soal yang berupa eksplorasi.
Kegiatan ini berbentuk try out.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dirancang sebagai berikut:
1. Evaluasi awal berupa pre-test yang berguna
untuk menggali kemampuan awal sebagai pijakan untuk menentukan materi-materi
mana yang harus diberikan.
2. Evaluasi akhir berupa post-test yang berguna
untuk melihat tingkat kemajuan setelah peserta diberikan pengayaan maupun
pelatihan.
3. Evaluasi terhadap pelaksanaan dilakukan
dengan memberikan angket, yang akan mengukur tingkat keberhasilan dari
pelaksanaan kegiatan ini
3.
Langkah-langkah Kegiatan PPM
Untuk menjawab dua pertanyaan
pada perumusan masalah, maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
- Pada awalnya, semua peserta diberikan tes awal, dengan kualitas soal setara dengan olimpiade matematika yang telah disiapkan dan disusun oleh Tim Pengabdi
- Berdasarkan tes awal tersebut, maka diselidiki/ dianalisa materi metri mana yang harus diberikan secara intensive.
- Berdasarkan pada hasil analisa pada langkah 2, maka para peserta diberikan pengayaan materi-materi yang dianggap belum dikuasai oleh para peserta.
- Selanjutnya, setelah dianggap cukup pengayaan materi tersebut mka langkah selanjutnya adalah memberikan pelatihan mengerjakan soal-soal olimpiade matematika SD.
- Untuk megukur keberhasilan para peserta, mereka diberikan post test.
- Untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ini, maka diberikan angket evaluasi kegiatan.
HASIL PELAKSANAAN PPM DAN PEMBAHASAN
Hasil Pelaksanaan PPM
Pengayaan materi
olimpiade matematika dan pelatihan
penyelesaian soal-soal olimpiade
matematika bagi guru sekolah dasar ini
dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis, tanggal 19 -20 Agustus 2009 . Pelatihan
ini diikuti oleh 30 Guru SD, SDIT dan MIN di DIY. Guru SD yang berpartisipasi
pada pelatihan ini selain dari SD Negeri
dan Madrasah Ibtida’iah,juga dari beberapa SD dari yayasan Islam, maupun SD
dari yayasan Katholik. Terdapat 10 SD Negeri, 1 MIN, 8 SD yayasan Islam, dan 3
dari SD yayasan Katholik.
Pada hari pertama,
diberikan Pre-Test, selajutnya diberikan materi Statistik dan Peluang, Aljabar dan Geometri. Pada hari
ke dua, diberikan pembahasan terhadap soal-soal pre test. Selanjutnya diberikan
materi dan latihan soal-sal eksplorasi. Terakhir, para peserta diberikan post
test yang berupa soal-soal olimpiade dan pembahasannya. Selama pelaksanaan ini,
mahasiswa terlibat sebagai asisten yang
membantu tim pengabdi juga para peserta dalam menyelesaikan soal-soal
olimpiade.
Pembahasan Hasil Pelaksanaan
Dalam implementasinya, kegiatan ini
diawali dengan rapat koordinasi dengan team yang dilanjutkan dengan persiapan
publikasi, yaitu pembuatan leaflet dan undangan kepada guru-guru SD dan MI di
DIY. Publikasi dilakukan via
pos dua minggu sebelum pelaksanaan maupun dengan mengantarkan langsung. Terkait
dengan publikasi ini ditemukan kendala bahwa penyampaian undangan terjadi keterlambatan
untuk sampai pada yang bersangkutan untuk beberapa alamat. Hal ini disebabkan
keterlambatan pengiriman surat undangan via pos. Terdapat beberapa surat
undangan yang kembali pada alamat pengirim, disebabkan alamat yang kurang
jelas.
Kendala lain yang terjadi, waktu pelaksanaan
bertepatan dengan penerimaan siswa baru (MOS) , sehingga sekolah yang mendapat
undangan tidak dapat berpartisipasi. Namun demikian, pelaksanaan PP mini telah
diikuti peserta dengan jumlah maksimal, sekalipun akhirnya diijinkan satu
sekolah mengirimkan lebih dari satu Guru.
Pada awal
pelaksanaan kegiatan para peserta diberikan pre-test untuk melihat materi mana
yang menjadi masalah bagi para peserta. Dari hasil Pre-test tersebut, diketahui
bahwa sebagian besar, kurang lebih 90% mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
masalah masalah kombinatorik dan eksplorasi, yang memang sering kali menjadi
kendala bagi semua siswa. Untuk materilain, mereka kesulitan bagaimana
menyelesaikan soal-soal tersebut dengan cepat dan tepat.
Setelah
diberikan pre-test, selanjutnya diberikan materi statistic, peluang dan kombinatorik oleh
salah satu tim pengabdi. Selain diberikan materi, juga diberikan
latihan-latihan soal terkait dengan materi tersebut yang bobot atau tingkat
kesulitannya setara dengan soal-soal olimpiade. Materi selanjutnya adalah materi aljabar dan Geometri.
Pada hari
kedua, diberikan pembahasan soal-soal pre-test, agar para guru mengetahui
kekurangannya juga bagaimana menyelesaikan soal-soal olimpiade dengan tepat dan
cepat. Selanjutnya diberikan materi tentang eksplorasi. Materi ini pada umumnya
mempunyai tingkat kesulitan paling tinggi. Bahkan pada setiap peyelenggaraan
olimpiade, sesi eksplorasi diberikan pada hari tersendiri dan mendapatkan porsi
nilai yang paling tinggi. Sehingga tidak mengherankan jika guru-gurunya pun
mendapat kesulitan untuk materi ini.
Selanjutnya
diberikan satu paket soal olimpiade untuk dikerjakan para peserta, sebagai
bentuk try-out. Selanjutnya diberikan pembahasan terhadap soal-soal ini. Test
terakhir ini dapat dipandang sekaligus sebagai post-test. Berdasarkan kegiatan
ini, maka dapat disimpulkan bahwa ada kemajuan yang signifikan terhadap
pelatihan ini. Terutama untuk masalah-masalah kombinatorik dan eksplorasi yang
hanya dapat diselesaikan kasus er kasus, yang tidak bisa diberikan secara
general. Hal terakhir yang dilakukan dalam rangkaian pengabdian ini adalah
memberikan angket kepuasan sekaligus keberhasilan dari pelaksanaan pengayaan
dan pelatihan ini.
Berikutnya
diberikan hasil rangkuman terhadap angket yang telah diberikan pada para
peserta:
ANGKET
RESPON
Pengayaan Materi
Olimpiade Matematika dan Pelatihan
Penyelesaian Soal-Soal Olimpiade Matematika
bagi Guru Sekolah Dasar
Berilah tanda “ Ö “ pada setiap pernyataan pada kolom – kolom skala sikap
berikut:
STS jika
anda Sangat Tidak Setuju TS jika anda Tidak Setuju
S jika
anda Setuju SS jika anda Sangat Setuju
No
|
Pernyataan
|
Pilihan
|
|||
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
||
1
|
Saya sangat antusias mengikuti pengayaan dan pelatihan
Olimpiade Matematika SD ini
|
15
|
15
|
|
|
2
|
Untuk memahami konsep matematika SD setingkat
olimpiade tidak memerlukan pengayaan
dan pelatihan semacam ini
|
|
|
8
|
22
|
3
|
Materi Pengayaan dan Pelatihan sangat sulit dipahami
|
|
4
|
24
|
2
|
4
|
Penyampaian materi pengayaan dan pelatihan ini sangat
menarik
|
12
|
16
|
2
|
|
5
|
Tempat
yang digunakan untuk pelatihan ini cukup memadai
|
13
|
17
|
|
|
6
|
Setelah
mengikuti pengayaan dan pelatihan ini saya termotivasi untuk membekali para siswa dengan materi
olimpiade matematika SD
|
15
|
14
|
1
|
|
7
|
Pengayaan
dan Pelatihan olimpiade ini membingungkan
|
|
1
|
20
|
9
|
8
|
Waktu
yang disediakan untuk pengayaan dan pelatihan ini sudah cukup memadai
|
|
5
|
18
|
7
|
9
|
Asisten sangat menguasai materi pelatihan
|
10
|
20
|
|
|
10
|
Pengayaan dan Pelatihan Olimpiade Matematika SD ini
sangat membosankan
|
|
1
|
19
|
10
|
11
|
Pengayaan dan Pelatihan semacam ini cukup merepotkan
saya
|
|
|
15
|
15
|
12
|
Jumlah
asisten cukup memadai
|
7
|
21
|
1
|
|
13
|
Pengayaan
dan Pelatihan Olimpiade Matematika h ini memberi inspirasi saya untuk
membekali siswa siswi saya agar mengikuti OSN
|
13
|
17
|
|
|
14
|
Saya
selalu ingin mencoba mengeksplorasi
soal-soal matematika setaraf olimpiade
|
8
|
21
|
1
|
|
15
|
Pengayaan dan Pelatihan ini sangat rumit
|
1
|
4
|
19
|
5
|
16
|
Fasilitas yang diberikan dalam pelatihan ini sangat
memadai
|
5
|
23
|
2
|
|
17
|
Pengelolaan waktu pelatihan sangat baik
|
7
|
23
|
|
|
18
|
Instruktur dalam memberikan materi sangat baik
|
8
|
20
|
3
|
|
19
|
Pelatihan
ini pelu ditindaklanjuti oleh setiap peserta untuk diimplementasikan dalam
pembelajaran matematika
|
21
|
9
|
|
|
20
|
Keberadaan asisten sangat membantu saya dalam pelatihan
ini
|
8
|
22
|
2
|
|
21
|
Waktu
yang dialokasikan sudah cukup memadai untuk menguasai materi
|
|
4
|
20
|
6
|
22
|
Saya merasa bosan dalam mengikuti pelatihan ini
|
|
1
|
21
|
8
|
23
|
Modul
yang diberikan mudah dipahami
|
2
|
21
|
6
|
|
Berdasarkan
hasil angket tersebut, disimpulkan bahwa secara umum para peserta merasa puas
dengan pelatihan ini, mereka terinspirasi sekaligus termotivasi untuk memberi pembekalan kepada siswa
siswinya agar dapat mengikuti olimpiade matematika ini.
Pada
dasarnya masih banyak sekali materi-materi olimpiade yang tidak tercakup dalam
pelatihan ini, dan juga tidak kalah pentig dibanding dengan materi yang telah
diberikan. Hal ini terjadi karena memang waktu yang disediakan sangat terbatas,
mengingat dana yang kurangi memadai
untuk melaksanakan kegatan ini lebih dari dua hari.
Terungkap
juga dari isian angket yang diberikan sebagai bentuk evaluasi akhir
pelaksanaan PPM. Input lain yang
berhasil dijaring adalah:
a.
Waktu pelatihan minimal satu
minggu
b.
Perlu ada pelatihan tingkat
lanjut
c. Perlu ada pelatihan untuk materi
matematika yang lain
d. Perlu ada pendampingan sampai dengan
implementasi media di kelas
e.
Pembuatan modul yang lebih komunikatif
Berdasarkan hasil angket tersebut juga, para peserta
pelatihan berpandangan positif terhadap isi angket tersebut. Terlihat bahwa
antusias para peserta sangat besar (100%). Hal ini menunjukkan bahwa mereka
cukup mempunyai motivasi dan minat yang kuat untuk mengikuti kegiatan ini. Hal
ini menunjukkan pula bahwa mereka mempunyai minat yang kuat untuk maju, untuk
memberikan hal yang terbaik bagi siswanya, serta selalu ingin maju dan
mengikuti perkembangan jaman. Sifat pelatihan ini adalah memberi kail, sehingga
harapannya dengan pelatihan ini dapat menjadi bekal bagi setiap peserta untuk
diimplentasikan dan dikembangkan
sendiri.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
pada pelaksanaan dan evaluasi pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa :
a. Pengayaan materi olimpiade matematika dan
pelatihan penyelesaian soal-soal
olimpiade matematika bagi guru sekolah
dasar dapat memotivasi dan
mambangkitkan minat para peserta untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
pada siswa siswinya agar dapat mengikuti olimpiade matematika
b. Dengan pengayaan materi olimpiade matematika dan pelatihan penyelesaian soal-soal olimpiade matematika bagi guru sekolah dasar, para peserta mendapat pengalaman dan mendapatkan
wawasan, serta seluk beluk olimpiade matematika SD
c. Pengabdian ini menghasilkan modul pengayaan
materi olimpiade matematika dan pelatihan penyelesaian soal-soal olimpiade matematika bagi guru sekolah dasar.
Saran
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan pelatihan ini, maka
dapat diberikan saran-saran untuk pelaksanaan PPM berikutnya sebagai berikut:
a. Waktu pelatihan minimal satu minggu.
b. Perlu ada pelatihan tingkat lanjutan.
c. Perlu ada pendampingan
d. Pembuatan modul yang lebih komunikatif.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas – Dit TK dan SD
(2004). Olimpiade Matematika dan IPA SD
Tingkat Nasional dan Asean. Jakarta: Direktorat TK dan SD
Depdiknas. Direktorat
TK/SD (2005). Soal Olimpiade Matematika
SD Tingkat Nasional 2005. Jakarta: Direktorat TK dan SD
Depdiknas (2006). Permendikas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang
Standa Isi Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas
Keeves, J.P. (1992). The IEA technical handbook. Hague : The
International Association for the Evaluation of Educational Achiement (IEA).
Polya, G. (1973). How To Solve It (2nd Ed). Princeton: Princeton University
Pres
.
Wiworo (2004). Olimpiade Matematika dan IPA Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Makalah pada
Diklat Instruktur/Pengembangan Matematika SD Jenjang Lanjut di PPPG Matematika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar